KH Miftachul Akhyar Rois Aam PBNU menyatakan bahwa kemajuan teknologi digital menjadi pendorong ekosistem ekonomi syariah lebih baik. Hal itu diungkapkan pada saat Halal Bihalal dengan tema “Sucikan Hati, Kuatkan Ekonomi dan Tali Silaturahmi” yang bertempat di Pondok Pesantren Miftachus Sunnah (PP MS) , Kedung Tarukan 100 Surabaya.
“Kemajuan teknologi digital menjadi pendorong ekosistem ekonomi syariah lebih baik, sehingga penguatan sektor ekonomi digital menjadi bagian strategi utama dalam mendorong perkembangan ekonomi syariah di Indonesia,” ujar dia dalam keterangan resminya, dikutip Senin (20/5/2024).
Menurut dia, ketika ekonomi syariah terus berkembang sudah barang tentu ditopang oleh perkembangan ekonomi digital Indonesia. Selain itu, pondok pesantren juga harus siap menyikapi perkembangan zaman ini.
Misalnya, Miftachus Sunnah Pondok pesantren yang siap untuk mencetak generasi muda Islam Mandiri, Berakhlakul Karimah serta berdaya saing Global ini juga menjawab tantangan mendatang dengan meluncurkan NUNOMICS Miftachus Sunnah.
Di samping itu, ia menjelaskan bahwa tasyakuran yang juga soft launching aplikasi NUNOMICS yang merupakan bagian dari komitmen generasi-generasi masa depan pesantren dan terutama generasi muda Nahdlatul Ulama dalam proses adaptasi terhadap tantangan masa depan yang terus bertransformasi untuk menghadapi perkembangan zaman.
Norhadi MM Pimpinan Ponpes Miftachus Sunnah II Lakarsantri Surabaya yang juga salah satu Inisiator NUNOMICS menambahkan, hadirnya NUNOMICS MS sebagai fitur transaksi fisik emas secara digital di dalam bursa pertama Pondok Pesantren di Indonesia, diyakini sebagai awal kebangkitan ekosistem digital syariah di Indonesia.
“Hal ini terjadi agar ummat berdaya, pesantren berdaya dengan kemandirian ekonomi, yang akan memacu bangsa ini dapat berdaya saing,” imbuhnya.
Lebih lanjut, ia menyebutkan, NUNOMICS tidak menawarkan emas digital, melainkan fisik emas dengan tingkat kemurnian 999,9 yang ditransaksikan menggunakan harga pasar dunia. Penggunaan harga pasar dunia membuat harga fisik emas pada aplikasi NUNOMICS menjadi lebih dinamis sehingga cocok untuk jangka panjang maupun jangka pendek.
Asal tahu saja, transaksi fisik emas NUNOMICS MS dapat dilakukan mulai dari 0,01 gram, tujuannya untuk mempermudah masyarakat untuk melakukan transaksi fisik emas.
Transaksi fisik emas pada aplikasi NUNOMICS diawasi langsung oleh Bappebti sebagai lembaga regulasi, Jakarta Futures Exchange (JFX) sebagai lembaga bursa, Kliring Berjangka Indonesia (KBI) sebagai lembaga kliring fisik komoditi, Kinesis Monetary Indonesia dan PT Pos Indonesia sebagai pengelola tempat penyimpanan fisik emas, serta ABI Komoditi Berjangka sebagai perantara perdagangan.
Tidak hanya transaksi fisik emas, ke depannya NUNOMICS akan menyediakan layanan Umroh dan Haji yang bernama Gold to Mecca. Melalui Gold to Mecca calon jamaah bisa melakukan pembayaran paket umroh dah Haji dengan menggunakan sistem menabung fisik emas yang dikumpulkan bertahap sesuai target yang dibutuhkan serta kemampuan keuangan masing-masing jamaah.
Dengan adanya Gold to Mecca calon jamaah bisa menabung dengan tenang karena dana tunai dan fisik emasnya disimpan secara terpisah atas nama kepemilikan masing-masing, sehingga dapat melindungi jamaah dari tindakan penipuan dan kejahatan lainnya.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Kalianak H Khoirul Huda menuturkan, hadirnya NUNOMICS MS memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk dapat mengakses langsung ke pasar (direct market access) perdagangan logam murni internasional.
“NUNOMICS MS menjadi langkah lanjutan Pondok Pesantren Miftachus Sunnah terhadap pembangunan masyarakat yang Inklusif, Adil dan Berlandaskan pada nilai-nilai Islam yang Rahmatan Lil Alamin,” tukasnya.
sumber: https://www.cnbcindonesia.com/tech/20240520184545-37-539856/kemajuan-teknologi-digital-dorong-ekosistem-ekonomi-syariah